Islam, Pluralisme, Dan Tantangan Moderasi Beragama Di Indonesia: Sebuah Kajian Sosio-Religius
DOI:
https://doi.org/10.58822/tbq.v9i1.322Kata Kunci:
Moderasi Beragama, Pluralisme, Pendidikan, Konseling Multikultural, Toleransi, InklusivitaAbstrak
Moderasi beragama menjadi wacana penting dalam menjaga harmoni sosial di tengah masyarakat Indonesia yang multikultural dan multireligius. Artikel ini mengkaji tantangan dan strategi dalam membangun sikap moderat beragama melalui pendekatan konseling multikultural dan multireligius di lingkungan pendidikan. Penelitian dilakukan dengan metode studi kepustakaan yang menelaah berbagai literatur terkait pendidikan, konseling, dan keberagaman. Hasil kajian menunjukkan bahwa moderasi beragama belum diimplementasikan secara optimal, khususnya dalam kurikulum pendidikan yang cenderung fokus pada aspek kognitif. Pendekatan konseling berbasis multikultural dinilai efektif dalam membentuk kesadaran pluralis, karena memungkinkan internalisasi nilai toleransi, keadilan, dan keterbukaan. Konselor dituntut memiliki kesadaran, pengetahuan, dan keterampilan multikultural agar mampu membimbing peserta didik secara kontekstual sesuai latar belakang budaya dan agamanya. Dalam konteks ini, pendidikan menjadi medium strategis untuk menanamkan nilai-nilai moderasi dan membentuk karakter peserta didik yang inklusif. Oleh karena itu, perlu adanya integrasi nilai-nilai pluralisme dan inklusivitas dalam proses pendidikan secara lebih komprehensif guna meminimalisir konflik dan radikalisme berbasis agama.
Referensi
li, M. (2005). Islamic Challenges to Democracy and Human Rights. In R. W. Hefner (Ed.), Remaking Muslim Politics: Pluralism, Contestation, Democratization (pp. 95–115). Princeton University Press.
An-Na’im, A. A. (2008). Islam and the Secular State: Negotiating the Future of Shariʻa. Harvard University Press.
Azra, A. (2006). Islam in the Indonesian World: An Account of Institutional Formation. Mizan Pustaka.
Banatul Khoiriah, Irpan Siregar, I. S., Dwi Puspita Sari, D. P. S., & Irvandy Anugrah Nasution, I. A. N. (2024). PENDIDIKAN DAN LINGKUNGAN SOSIAL. Zeniusi Journal, 1(1). https://doi.org/10.70821/zj.v1i1.10
Barton, G. (2014). The Historical Development of Jaringan Islam Liberal: Moderate Islam and the Rise of Civil Society in Indonesia. In G. Fealy & S. White (Eds.), Expressing Islam: Religious Life and Politics in Indonesia (pp. 47–67). ISEAS–Yusof Ishak Institute.
Bruinessen, M. van. (2013). Contemporary Developments in Indonesian Islam: Explaining the “Conservative Turn.” ISEAS–Yusof Ishak Institute.
Esposito, J. L., & Voll, J. O. (2001). Makers of Contemporary Islam. Oxford University Press.
Hasyim, S. (2011). The Council of Indonesian Ulama (Majelis Ulama Indonesia, MUI) and Religious Freedom. In T. Lindsey (Ed.), Indonesia: Law and Society (2nd ed., pp. 181–200). Federation Press.
Hidayah, N. (2020). Islamic Moderation (Wasatiyya) in the Perspective of Indonesian Ulama. Qudus International Journal of Islamic Studies (QIJIS), 8(1), 45–74.
Khaled Abou El Fadl. (2005). The Great Theft: Wrestling Islam from the Extremists. HarperOne.
Liddle, R. W. (1996). The Islamic Turn in Indonesia: A Political Explanation. Journal of Asian Studies, 55(3), 613–634.
Madjid, N. (1997). Islam, Kemodernan dan Keindonesiaan. Bandung: Mizan.
Mujani, S., & Liddle, R. W. (2009). Muslim Indonesia's Secular Democracy. Asian Survey, 49(4), 575–590.
Nurcholish Madjid. (2000). Pluralisme Agama dan Kerukunan dalam Masyarakat Indonesia. Paramadina.
Rahmat, M. (2010). Ideologi Politik Gerakan Islam Transnasional di Indonesia. Jakarta: Kompas.
Sri Lestari, & Jupriaman. (2024). PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI ERA DIGITAL. Zeniusi Journal, 1(1). https://doi.org/10.70821/zj.v1i1.11
Wahid, A. (2001). Islamku, Islam Anda, Islam Kita. Jakarta: The Wahid Institute.
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2025 Hadi Suprapto

Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Al-Bukhary Labuhanbatu by Tarbiyah bil Qalam is licensed under Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International